Sunday 11 April 2010

Konflik Thailand


Walau sudah jatuh sedikitnya 20 korban jiwa dalam kekerasan di Thailand, tampaknya jalan keluar dari kemelut politik Thailand masih belum terlihat.

Hal itu diungkapkan oleh Onanong Thippimol, dosen sejarah dari Universitas Thammasat di Bangkok, kepada BBC Indonesia, karena baik pengunjuk rasa dengan kaus merah -yang diorganisir oleh Barisan Demokrasi Menentang Kediktatoran UDD- maupun pemerintah masih sama-sama merasa benar.

"Karena di pihak pemerintah baru mengatakan senjata yang dipakai itu bukan dimiliki milter tapi dari kelompok yang tidak dikenal tapi pihak UDD mengatakan mereka dibunuh," kata Onanong.

Kekerasan Sabtu malam itu juga membuat banyak penduduk Bangkok yang masih ketakutan sementara warga Thailand umumnya menjadi terpecah karena pendukung pemerintahan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva berpendapat bahwa tindakan tegas aparat keamanan adalah sah.

Onanong berpendapat bahwa satu-satunya jalan untuk menyelesaikan kemelut ini adalah perundingan antara kedua belah pihak.

"Dua-duanya harus mundur sedikit, tapi sampai sekarang belum muncul apapun dari kedua belah pihak."


Dari sini