
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia berperan aktif dan menyukseskan Sensus Penduduk 2010. Sensus dimulai secara serentak hari ini, Sabtu (1/5/2010), hingga 31 Mei mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden seusia mengikuti proses pendataan sensus penduduk di kediamannya, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk benar-benar aktif dan menyukseskan Sensus Penduduk 2010. Pertanyaan-pertanyaan tadi (yang diajukan petugas sensus) sangat penting agar negara kita memiliki data lengkap dan mutakhir," kata Presiden.
Data mutakhir penduduk, tambahnya, penting untuk mendukung kesuksesan program pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
"Kita akan tahu berapa banyak anak-anak yang butuh bantuan pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Demikian juga untuk menentukan siapa yang tepat dapat bantuan pemerintah, seperti Jamkesmas, BOS, dan bantuan sosial lainnya," papar Presiden.
Dengan begitu, sasaran dan bantuan yang dicanangkan pemerintah sampai kepada mereka yang berhak. Presiden juga mengingatkan nomor induk kependudukan atau NIK yang pasti akan mencegah tindak manipulasi data kependudukan untuk suatu tindak kejahatan.
"Kalau ada kejahatan yang manipulasi data, NIK dan sejenisnya, kami akan tahu," katanya.
Presiden mengatakan, data penduduk juga akan menjadi tolok ukur, apakah program keluarga berencana yang dicanangkan sudah berhasil dengan baik.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk benar-benar aktif dan menyukseskan Sensus Penduduk 2010. Pertanyaan-pertanyaan tadi (yang diajukan petugas sensus) sangat penting agar negara kita memiliki data lengkap dan mutakhir," kata Presiden.
Data mutakhir penduduk, tambahnya, penting untuk mendukung kesuksesan program pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
"Kita akan tahu berapa banyak anak-anak yang butuh bantuan pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Demikian juga untuk menentukan siapa yang tepat dapat bantuan pemerintah, seperti Jamkesmas, BOS, dan bantuan sosial lainnya," papar Presiden.
Dengan begitu, sasaran dan bantuan yang dicanangkan pemerintah sampai kepada mereka yang berhak. Presiden juga mengingatkan nomor induk kependudukan atau NIK yang pasti akan mencegah tindak manipulasi data kependudukan untuk suatu tindak kejahatan.
"Kalau ada kejahatan yang manipulasi data, NIK dan sejenisnya, kami akan tahu," katanya.
Presiden mengatakan, data penduduk juga akan menjadi tolok ukur, apakah program keluarga berencana yang dicanangkan sudah berhasil dengan baik.
No comments:
Post a Comment